DIY Sistem-Keamanan.

Dewasa ini, dengan meningkatnya perkembangan Sistem AI (Artificial-Intelligence) yang dikombinasikan dengan Big Data Technology, hal ini sehingga semakin terbukanya untuk perkembangan kemudahan-kemudahan di dalam instalasi.

Mari kita masuk lebih jauh…

Yang kami katakan dewasa ini sebagai DIY-Technology. DIY-Technology tidak terlepas dari berkembangnya paradigma baru di dalam Industri Sistem-Keamanan ini, yaitu: User/Pengguna akan semakin dimanjakan dengan adanya kemudahan-kemudahan instalasi untuk kepentingan Sistem-Keamanan. Yang tidak terlepas juga, bahwa kami ada untuk selalu mensupportkan di belakangnya. Dengan brand-brand lokal yang menandakan itu:

Tym.neT & NETVIEW, serta Net-Alarm.

DIY-Technology telah digadang-gadang sejak adanya Cloud ID (Identitas suatu Unit, yang diletakkan di media server, sehingga tidak perlunya lagi Unit tersebut untuk di-add-kan atau di-Configure/dikonfigurasikan secara Jaringan dengan pembuatan Virtual Address-nya guna tercapainya konektivitas keperluan Perangkat tersebut bagi User/Pengguna.

Jika dirasakan, agak baku kalimatnya…

Yasudah, simple-nya… : User tinggal Pair-ing (fasilitas di setiap Unit aplikasi dalam Android-google playstore maupun i-Phone-store.) kepada perangkat/alat smart-ID-home/securitysystem tersebut.

Hal ini dulunya tidak dapat. Sehingga sudah selayaknyalah, istilah DIY = Do It Your-self, menjadi slogan yang sangat membantu bagi Pengguna/User.

Kenapa? Mengapa? Apakah penting?

Sangat Penting! Karena Sistem-Keamanan pada hakekatnya itu adalah kebutuhan berdasarkan per-menit kejadian, bukan seperti yang sudah dianut sejak dahulu kalanya:

CCTV (Closed-Circuit Television) dianggap sebagai suatu yang diperlukan untuk 24-Jam Perekaman dan Pemantauan secara LIVE dimana saja, sering kali mengalami masalah, seketika ingin dilakukan Pemantauan dengan tanpa adanya perawatan yang minim sekali pun atas alat. Alhasil, ketika diperlukan, timbullah permasalahan yang tidak diduga sebelumnya.

Akses-Kontrol dianggap sebagai solusi membatasi secara Stand-Alone saja, tanpa perlu melihat data-data akses orang/logs transactions-nya. Karena berjalannya, tidak ada lagi tim yang menghandle khusus kepentingan Akses-Kontrol. Apalagi dengan meletakkannya pada Desktop Software, yang notabene harus terletak di suatu tempat.

Alarm Fungsi yang apabila terjadi kesalahan yang sering dikatakan sebagai ‘False Alarm‘ dapat membuat setiap yang ingin menggunakan Fungsi Antisipasi Maling/Alarm, menjadi terganggu dan lebih memilih meningkatkan Keamanan Personil-Personilnya, yang memang pastinya Jauh Lebih Mengamankan.

Kiranya, dapat terus membantu untuk semakin meningkatkan Keamanan di Indonesia tercinta kita ini.

Terima Kasih.